Minggu, 30 Januari 2011
Menjelajah Afrika Selatan
Jika kita mendengar nama Afrika, dibenak kita tentulah akan terbayang sebuah tempat yang gersang, penuh padang pasir, perang saudara, sarang penyakit juga orang-orang miskin yang kelaparan.
Segala pandangan itu akan berubah saat kita berkunjung ke Afrika Selatan, terutama di kawasan Cape Town, di ujung selatan Benua Hitam tersebut. Di situ, bayangan di atas sirna dan berganti kekaguman. Afrika ternyata menyimpan keindahan yang tidak kalah dari tempat–tempat wisata terkemuka yang populer di Eropa, Amerika, maupun Australia, Salah satu pesona wisata paling menarik dari kawasan Cape Town adalah pantainya.
Di kota yang dibangun tepat di kaki Table Mountain yang memang berbentuk seperti meja itu terdapat kawasan pelesiran pantai Waterfront Victoria & Alfred (Waterfront V&A). Kawasan ini sebenarnya bagian dari Pelabuhan Table Bay, pelabuhan utama di Cape Town, yang kemudian disulap menjadi kawasan turis yang terdiri dari beberapa mal, pusat kerajinan, panggung musik terbuka, hingga restoran di pinggir dermaga dengan pemandangan laut dan Table Mountain.
Yang menarik dari Waterfront V&A adalah bangunan dari masa kolonial yang masih dipertahankan arsitektur aslinya. Selain itu, populasi anjing laut liar di perairan pelabuhan tersebut tidak diusik dan dibiarkan hidup berdampingan dengan kesibukan pelabuhan. Jadi, sambil menikmati lobster bakar di salah satu restoran bersuasana kolonial, kita dapat menikmati tingkah anjing laut yang sedang berenang atau santai berjemur di dermaga kayu beberapa meter dari tempat kita duduk.
Cape Town terletak di pesisir barat Benua Afrika yang berarti berada persis di tepi Samudra Atlantik. Permukaan Atlantik yang berwarna biru tua dipadu pasir pantai yang berwarna putih menjadi daya tarik utama bagi turis.
Itulah sebabnya hampir sepanjang garis pantai di kawasan pesisir Cape Town adalah kawasan wisata yang banyak dikunjungi turis dari Eropa saat musim panas (saat musim panas di Afrika Selatan bersamaan dengan puncak musim dingin di Eropa sehingga orang Eropa berbondong– bondong mencari kehangatan ke sana).
Sekilas, pemandangan di Camps Bay akan mengingatkan kita pada foto–foto resor wisata di kawasan Laut Tengah, seperti Monte Carlo di Monako. Perjalanan bermobil ke arah selatan akan membawa anda ke tempat–tempat berpemandangan lebih indah lagi. Seperti di kota Hout Bay di dasar lembah, menghadap sebuah teluk berair biru diapit dua bukit batu.
Pemandangan terindah kota ini dapat dilihat dari Chapman’s Peak Drive, ruas jalan raya di ketinggian hampir 500 meter di atas permukaan laut. Dari ketinggian itu, Hout Bay terlihat terjepit di sebuah teluk dengan bentangan Samudra Atlantik yang mahaluas di balik bukit.
Perjalanan menempuh Chapman’s Peak Drive juga menjadi pengalaman tersendiri. Jalan raya berkelok–kelok tersebut secara harfiah ditatah di dinding bukit dan dibangun antara tahun 1915–1922. Di satu sisi jalan adalah dinding bukit batu terjal yang bersudut hampir 90°, sementara di sisi jalan yang lain menganga jurang curam yang berakhir di permukaan Samudra Atlantik yang ombaknya memecah ganas menghantam batu–batu hitam.
Pengalaman menarik lainnya saat menyusuri pantai selatan Afrika ini adalah perjumpaan dengan penguin. Kawasan selatan Afrika adalah satu dari segelintir wilayah di luar Kutub Selatan tempat kita bisa bersua dengan burung berwarna hitam putih ini.
Salah satu pusat populasi penguin di Afrika Selatan adalah di pantai Boulders Beach yang terletak di perairan False Bay atau di pesisir timur Semenanjung Cape. Di cagar alam yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Table Mountain itu terdapat sekitar 4.000 ekor penguin Afrika (Spheniscus demersus).
Penguin di Boulders Beach dan anjing laut di Waterfront V&A bukanlah satu–satunya binatang langka yang bisa kita lihat keberadaannya di alam bebas saat menyusuri pantai Cape Town. Apabila kita beruntung, di tengah laut yang kita lalui akan terlihat serombongan ikan paus muncul ke permukaan.
Penduduk setempat tampaknya sangat memahami arti penting pemandangan dahsyat ini sehingga di sepanjang jalan tepi pantai itu banyak dibuat tempat istirahat. Tempat itu bisa hanya sebuah bangku batu yang menghadap ke pantai atau satu set meja dan kursi di bawah pohon rindang yang bisa dimanfaatkan untuk bercengkerama dengan kekasih atau berpiknik bersama keluarga. (rn)
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3846245
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar