Rabu, 28 April 2010

[FANFIC/G13/STRAIGHT] Memories Part 2

Title: Memories Part 2 ~ Jaejoong's Version ~
Author: Sylfia Widiawati
Cast: DBSK

Haduh.. bener gak tuh tata cara posting fanficnya?? Mian ya baru bisa ngepost part 2 nya sekarang, maklum tugas kuliah numpuk gak kelar- kelar.. *hehee.. curhat MODE ON* Oia, tipsnya sebelum baca coba setel lagu With All My Heart atau Toki wo Tomete deh, dijamin tambah mantep.. Hehee

***
Aku berjalan cepat menuju parkiran dan langsung masuk ke mobil. Capek sekali rasanya hari ini, tapi syukurlah press conference tadi berjalan dengan lancar. Aku senang karena banyak orang yang memberikan tanggapan positif untuk drama pertamaku ini. Tapi ada hal yang lebih membuatku senang dari apapun. Sebelum acara press conference tadi dimulai tiba- tiba saja aku mendapat telepon dari nomor yang tidak ku kenal. Ternyata yang menelponku adalah Yunho. Aku kaget luar biasa. Bagaimana bisa dia menghubungiku?? Aku tahu dengan pasti kalau pihak SM sangat menghalangi untuk aku melakukan kontak lagi dengan Yunho ataupun Changmin. Walaupun Yunho menghubungiku sangat sebentar tapi aku sangat bahagia. Dia bilang kalau dia merindukan kami (aku, Junsu dan Yoochun) dan menyuruhku untuk menjaga Junsu dan Yoochun baik- baik. Ya, hanya itu. Percakapan yang tidak lebih dari 3 menit. Tapi tidak mengapa karena hal itu cukup untuk saat ini untuk mengobati rasa kangenku pada Yunho dengan mendengar suaranya



***
Tidak terasa aku sudah sampai di apartemen tempat aku, Junsu dan Yoochun tinggal untuk sementara ini. Aku memasuki apartemen kami, terlihat Junsu dan Yoochun sedang menonton televisi dengan tidak bersemangat. Mereka tidak menyadari kedatanganku. Aku berjalan menuju dapur dan mengambil segelas air. Hhh.. lagi- lagi aku menghela napas. Dapur.. ya dapur. Melihatnya membuatku sedih. Sudah beberapa lama belakangan ini aku tak menyentuh dapur sama sekali. Entah mengapa gairahku untuk memasak hilang entah kemana. Mungkin karena memasak saat ini tidak lagi menyenagkan dan membahagiakn seperti sebelumnya. Biasanya saat aku memasak Yunho akan selalu menemaniku di dapur, entah membantuku atau hanya duduk di kursi melihatku memasak. Walaupun sinar matahari sangat penting bagiku saat aku sedang memasak tapi Yunho juga penting. Dan aku juga merindukan suara rengekan itu yang selalu membuat dapurku berisik. “ Hyung, kapan makanannya matang”, “ Hyung, cepatlah aku sudah lapar”. Ya.. Changmin. Aku sungguh- sungguh merindukannya. Kenapa kau menjadi sekurus itu sekarang Min?? Kau mau makan apa?? Aku akan memasakannya untukmu. Apa kau sehat Changmin? Apa kau masih suka merepotkan Yunho? Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa kau tidak rindu berkelahi denganku? Aku ingin melihatmu makan dengan rakusnya. Aku juga ingin mendengar teriakan- teriakanmu itu. Oh..Tuhan aku sangat merindukannya. Memikirkan mereka bisa membutaku gila. Hhhh... sampai kapan keadaan seperti ini akan berlanjut. Aku, tak pernah terpikir sekalipun di benakku kalau aku akan terpisah dengan kalian. Aku rindu kita bersama di atas panggung, mimpi kita semua, memberikan yang terbaik untuk diri kita sendiri serta orang- orang yang selalu setia mendengarkan lagu kita dengan .
Yunho-ah.. Maafkan aku sudah membuatmu susah seperti ini. Maafkan aku karena meninggalkanmu di sana. Maafkan aku karena keadaan menjadi sulit seperti ini. Maafkan aku karena aku kita terpisah seperti ini. Maafkan aku karena mungkin aku membuatmu kecewa. Maafkan aku untuk segalanya. Satu hal yang harus kau tahu, kapanpun dan dimanapun juga aku akan selalu menyayangimu. Aku selalau berdoa yang terbaik untuk kita berlima. Dan aku percaya kita akan bersama lagi seperti sebelumnya. Mewujudkan mimpi- mimpi kita. Aku percaya kalau hari itu akan tiba entah berapa lamanya kita menunggu. Maafkan.. Sekali lagi maafkan aku Yunho-ah....
Tak terasa air mataku mengalir dan tubuhku bergetar menahan tangis.
“Hyung.. kau sudah pulang?” ucap Yoochun tiba- tiba membuyarkan lamunanku. Aku memalingkan wajahku. Aku tak mau Yoochun melihat air mataku. Ia pasti akan ikut sedih. Aku tak amu melihatnya sedih.
“Hyung, kau kenapa? Kau menangis?” tanya Yoochun.
“Aku baik- baik saja Chun. Aku hanya teringat dengan Yunho dan Changmin”. Jawabku
“Ah.. aku juga sama”.balas Yoochun pelan. Wajahnya menjadi murung.
“ Hey.. jangan sedih seperti itu. Kita pasti akan berkumpul bersama lagi.” ucapku menyemangati Yoochun. Aku tersenyum padanya dan memeluknya.
“Sabarlah.. Chun. Saat itu pasti akan datang.. “ kataku dalam hati.

Aku melepaskan pelukanku dan mengajak Yoochun kembali ke ruang depan. Meninggalkan dapur di belakang kami dan melihat malaikat kami, Xiah JunSu sudah tertidur pulas di atas sofa dengan TV yang masih menyala. Melihat wajahnya saat tertidur seperti itu membuat hatiku damai dan membuatku merasa kalau semuanya akan baik- baik saja. Yoochun berbaring di sofa sebelah Junsu dan memejamkan matanya. Aku mematikan televisinya dan mengambil selimut untuk mereka berdua. Kemudian aku berjalan menuju jendela dan melihat bulan yang sangat cantik. Yunho-ah, apa kau melihat bulan yang sama denganku. Bagaimanapun kita terpisah jauhnya seperti ini tapi kita masih bisa melihat bulan yang sama, aku merasa dekat. Aku menghirup napas dalam- dalam dan membiarkan pikiranku membawaku ke dalam lamunan...

***
don't take and copy this ff !!!


Jiahhh... abis baca jangan lupa komen ya. Komen apa aja boleh dah, terserah. Heheee.. Part 3 nya siapa ya enaknya?? tunggu sajalah..
Gomawoo

1 komentar: